Terapkan Praktik Penambangan yang Baik, TIA Meraih Penghargaan ASEAN Coal Awards

Sejalan dengan ajakan pemerintah untuk bekerjasama dalam mengurangi emisi karbon, PT Tunas Inti Abadi (TIA) berhasil mencatat potensi penyerapan karbon di area reklamasi sebanyak 80.735 ton CO2eq.

Terapkan Praktik Penambangan yang Baik, TIA Meraih Penghargaan ASEAN Coal Awards

Pencapaian ini terjadi melalui upaya rehabilitasi mangrove di pelabuhan yang berhasil menyerap 4.365 ton CO2eq serta rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) yang berkontribusi 105.925 ton CO2eq.

Tindakan nyata ini membuat perusahaan di bawah ABM Investama (ABM) meraih penghargaan 1st runner up dari ASEAN Coal Awards dalam kategori praktik terbaik dalam penambangan batubara permukaan.

“Penghargaan ini merupakan hasil dari komitmen kami dalam menerapkan praktik penambangan yang baik. Kami sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, keselamatan pekerja, dan mengelola dampak sisa tambang agar memberikan dampak positif pada lingkungan."

"Penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus berusaha lebih baik di masa depan,” kata Direktur PT TIA, Dadik Kiswanto, setelah menerima penghargaan dari Director-General of the ministry’s General Department of Mines and Energy Cambodia, Victor Jona, seperti yang disampaikan melalui siaran pers pada Minggu (27/8).

Ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2013, TIA telah melaksanakan beberapa langkah nyata untuk mengurangi emisi karbon, termasuk di dalamnya adalah program rehabilitasi DAS yang melibatkan lahan seluas 2.068 hektar.

Prestasi ini melampaui regulasi perusahaan yang menetapkan kewajiban sebesar 1.745 hektar. Dari total lahan yang direhabilitasi, 1.736 hektar berada di Hutan Sultan Adam, Kalimantan Selatan.

"Upaya ini juga merupakan kontribusi kepada masyarakat dalam mewujudkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih baik," tambahnya.

ASEAN Coal Awards merupakan acara yang diselenggarakan setiap dua tahun oleh ASEAN Centre for Energy (ACE).

Kegiatan ini mencerminkan komitmen regional ASEAN dalam mempromosikan teknologi penggunaan batubara dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan.

Salah satu kriteria penilaian dalam ASEAN Coal Awards adalah dampak perusahaan terhadap lingkungan dan sumber daya manusia.

Dalam penilaian ini, TIA mendapatkan skor tinggi khususnya dalam pengembangan masyarakat melalui program rehabilitasi.

Program rehabilitasi ini memberikan manfaat langsung kepada 1.200 anggota komunitas lokal Kelompok Tani Hutan Alimpung yang mencari penghasilan tambahan dari produksi karet sejak pandemi Covid-19 melanda.

Komitmen TIA terhadap praktik penambangan yang baik juga tercermin dalam upaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di area penambangan serta fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan keterampilan karyawan.

"Kami secara rutin mengadakan pelatihan K3 dan memberikan pelatihan serta sertifikasi kepada karyawan dari berbagai tingkatan," jelas Dadik.

Direktur PT ABM Investama, Adrian Erlangga, menambahkan bahwa penghargaan tersebut membuktikan bahwa perusahaan mampu menjalankan peran pertambangan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Tindakan ini mengindikasikan bahwa kegiatan pertambangan tidak hanya memprioritaskan keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan keselamatan pekerja.

"Kami melihat bahwa tata kelola di dalam ABM Group sejalan dengan peningkatan tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan ini berdampak pada kinerja perusahaan yang berkelanjutan," tutup Adrian. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow