Sepeda Motor Disorot sebagai Sumber Polusi Udara Tertinggi di Depok
PEMERINTAH Kota Depok, Jawa Barat, mengidentifikasi sepeda motor sebagai penyumbang polusi udara terbesar di kota tersebut. Dari lebih dari satu juta sepeda motor yang beroperasi di Depok, polutan berbahaya bagi kesehatan manusia dihasilkan secara signifikan.

"Sepeda motor menjadi sumber pencemaran tertinggi di Kota Depok," ungkap Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Kabid Dishub) Kota Depok, Aan Syurahman, pada Selasa (29/8).
Namun, ia juga mengakui bahwa kendaraan pribadi bensin, kendaraan pribadi diesel, angkutan umum perkotaan (angkot), dan bus juga memberikan kontribusi terhadap penurunan kualitas udara.
"Masih ada juga pembakaran sampah yang berkontribusi. Semua faktor ini saling berhubungan," tegasnya.
Ia menolak anggapan bahwa angkot merupakan penyebab utama polusi udara di Depok. Asap dari knalpot angkot terbawa oleh angin, sehingga kualitas udara di area tersebut menjadi tidak sehat.
Ia juga menjelaskan bahwa jumlah angkot di seluruh trayek Kota Depok kini lebih sedikit daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya penduduk Depok yang beralih menggunakan sepeda motor. Hampir setiap warga di Kota Depok memiliki satu, dua, atau bahkan tiga sepeda motor.
"Menurut kami, menyebut angkot sebagai penyumbang polusi utama di Depok kurang tepat. Meskipun berkontribusi, dampaknya tidak sebesar polusi yang disebabkan oleh sepeda motor," ujarnya.
Aan menyatakan bahwa solusi utama untuk mengurangi pencemaran udara di Depok adalah dengan kerjasama lintas kota untuk menyediakan sistem transportasi massal seperti Transjakarta. Tujuannya adalah agar warga Depok yang bekerja di ibu kota dapat menghindari penggunaan sepeda motor untuk perjalanan pulang-pergi.
"Tujuannya adalah bagaimana kita bisa mengurangi polusi udara dan melindungi masyarakat dari paparan polusi," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa sepeda motor di Kota Depok menjadi kendaraan dengan emisi bahan bakar terbesar yang berkontribusi pada penurunan kualitas udara, diikuti oleh pembakaran sampah.
"Dalam hal kontribusi polusi terbesar, sepeda motor menjadi penyumbang tertinggi dalam jumlah total kendaraan bermotor yang mencapai sekitar satu juta kendaraan," jelas Aan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, Muhammad Ridwan, mengklaim bahwa kualitas udara di wilayah tersebut masih tergolong sehat pada Selasa (29/8).
Ridwan menjelaskan bahwa informasi mengenai kualitas udara diperoleh dari alat pengukur yang terpasang di Jalan Margonda Kota Depok.
"Indeks kualitas udara di Kota Depok, pada hari ini, masih dalam kategori sehat berdasarkan alat pengukur udara yang terpasang di Jalan Margonda Kota Depok," ucap Ridwan.
Namun, ia juga mengimbau warga untuk turut membantu mengurangi pencemaran udara di Depok.
"Kami mengimbau warga untuk tidak membakar sampah yang dapat menghasilkan asap berbahaya."
Selain itu, ia juga mendorong warga untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan aktif dalam penanaman pohon.
"Kami juga berharap masyarakat dapat berkontribusi dalam penghijauan," pungkasnya.
What's Your Reaction?






