Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selama Seminggu Berakhir Positif

Selama periode 21 hingga 25 Agustus 2023, data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan mayoritas hasil positif atau meningkat dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selama Seminggu Berakhir Positif

BEI mencatat bahwa nilai rata-rata volume transaksi selama pekan ini mengalami kenaikan sebesar 6,66% menjadi 17,88 miliar lembar saham dari 16,77 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

"Peningkatan juga terlihat pada rata-rata frekuensi transaksi, yang meningkat sebesar 1,93% menjadi 1.071.730 kali transaksi dari 1.051.405 kali transaksi pada pekan sebelumnya," ungkap Pj. S. Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Kautsar Primadi Nurahmad, melalui pernyataan yang diterima, seperti yang dilaporkan pada Minggu (27/8).

Kapitalisasi pasar juga mengalami kenaikan sebesar 1,02% menjadi Rp10.164 triliun dari Rp10.061 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 0,52% menjadi 6.895,443 dari 6.859,912 pada penutupan pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai transaksi harian mengalami koreksi sebesar 3,05% menjadi Rp10,37 triliun dari Rp10,7 triliun pada pekan sebelumnya.

Pada Jumat (25/8), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp513,06 miliar dan sepanjang tahun 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp924,44 miliar.

Selama pekan tersebut, terdapat pencatatan 1 obligasi dan 1 sukuk, yaitu pencatatan Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap IV Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap IV Tahun 2023.

Obligasi tersebut dicatatkan dengan nilai nominal Rp2.433.160.000.000, dengan peringkat idAAA (Triple A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Sementara sukuk dicatatkan dengan nilai nominal Rp235.040.000.000, dengan peringkat idAAA(sy) (Triple A Syariah) dari Pefindo.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 73 emisi dari 52 emiten senilai Rp82,67 triliun.

Dengan catatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang terdaftar di BEI mencapai 535 emisi dari 129 emiten, dengan outstanding senilai Rp467,99 triliun dan USD47,5 juta.

Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI mencapai 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Sementara Efek Beragun Aset (EBA) terdiri dari 9 emisi senilai Rp3,13 triliun.

Selain itu, Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), telah melaksanakan berbagai kegiatan literasi dan inklusi pasar modal di berbagai wilayah Indonesia.

Upaya literasi dan inklusi pasar modal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan dan investasi di pasar modal serta melawan investasi ilegal dan penipuan investasi.

Salah satu contoh kegiatan ini adalah penandatanganan Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada berbagai kelompok di berbagai daerah, seperti penandatanganan di Manado, Langsa, dan Sulawesi Tenggara.

Selain itu, berbagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga telah dilakukan di pasar modal Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian pasar modal sekaligus komitmen untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dalam berbagai aspek.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow