Kutipan Pidato Jokowi, Raja Antoni Mencatat Konflik Agraria Dapat Diselesaikan melalui Kerja Sama Lintas Institusi
PRESIDEN Joko Widodo mengharapkan bahwa pertemuan GTRA Summit dapat mengintegrasikan kerja sama dari semua kementerian dan lembaga untuk menyelesaikan masalah pertanahan.

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, merujuk pada pernyataan Presiden tersebut pada Kamis (29/8).
Dalam kesempatan tersebut, Raja Antoni menyebutkan bahwa Reforma Agraria adalah amanat dari Perpres No 86 Tahun 2018 yang bertujuan untuk menyusun ulang Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah di tengah-tengah masyarakat. Namun, ada beberapa masalah yang kewenangannya tidak berada di bawah Kementerian ATR/BPN.
"Oleh karena itu, pesan dari Pak Jokowi menjadi sangat penting agar kita bisa mengatasi ego sektoral sehingga kita dapat lebih banyak berkoordinasi dan dengan demikian dapat menyelesaikan masalah rakyat," ujar Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut dalam keterangan yang diberikan.
Untuk menggabungkan kebijakan antara Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah, Kementerian ATR/BPN mengadakan GTRA Summit yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga untuk merumuskan kebijakan terkait masalah tanah yang dihadapi oleh rakyat.
Dalam forum GTRA tersebut, beberapa isu pertanahan yang dialami oleh rakyat akan dibahas, termasuk legalisasi permukiman di wilayah pesisir, di atas air, di pulau-pulau kecil, dan di pulau terluar; penyelesaian konflik agraria yang melibatkan aset pemerintah, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Selain itu, pembahasan juga akan mencakup legalisasi tanah-tanah transmigrasi; serta redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria yang berasal dari pelepasan kawasan hutan.
Raja Antoni juga mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk bersama-sama membahas masalah ini dengan tujuan menemukan solusi tengah sehingga tidak ada masalah kelembagaan di masa mendatang, namun pada saat yang bersamaan masalah yang dihadapi rakyat dapat diatasi.
"Ia mencatat adanya kesadaran kolektif untuk bergerak bersama, berpikir terbuka, dan mengembalikan fokus utama sebagai ASN untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali dan tanpa diskriminasi," ungkap Raja Antoni.
What's Your Reaction?






