Ganjar: Potensi Ekonomi Hijau sebagai Kekuatan Indonesia di Masa Depan
GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengungkapkan aspek kunci dalam mewujudkan transformasi ekonomi hijau yang saat ini ditekankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Salah satu aspek tersebut adalah pengenalan kurikulum pembangunan berkelanjutan di seluruh program studi universitas. Tujuannya adalah agar momentum perubahan yang telah dimulai oleh pemerintah dapat diteruskan oleh generasi mendatang.
Ganjar mengemukakan pandangannya ini ketika berbicara dalam acara orientasi mahasiswa baru Universitas Pancasila (UP) untuk Tahun Ajaran 2023/2024 di Gedung Serba Guna UP, Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
“Penting bagi dunia perguruan tinggi untuk mengintegrasikan kurikulum pembangunan berkelanjutan di semua disiplin ilmu, sehingga sesuai dengan tujuan transformasi menuju ekonomi hijau,” ujar Ganjar.
Ganjar mengklaim bahwa ekonomi hijau akan menjadi pilar perekonomian Indonesia di masa depan. Terutama mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam seperti hutan, sungai, potensi biogas, dan tenaga surya yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan.
“Saat ini, banyak orang merasa cemas karena isu polusi yang merajalela, dan ini memicu perenungan tentang pentingnya ekonomi hijau dan pendekatan ekonomi sirkular,” papar Ganjar.
Dalam upaya mewujudkan transformasi menuju ekonomi hijau, Ganjar menegaskan bahwa penguasaan teknologi harus menjadi bagian integral dari pemahaman generasi muda, dengan kemampuan adaptasi dan pembaruan pengetahuan yang terus berkembang.
Maka dari itu, Ganjar berpendapat bahwa penerapan kurikulum pembangunan berkelanjutan menjadi sangat penting. Hal ini akan membekali generasi muda dengan keterampilan dan pemahaman yang dibutuhkan untuk meneruskan visi besar pemimpin bangsa, termasuk transformasi menuju ekonomi hijau.
“Perguruan tinggi harus memasukkan pembelajaran tentang teknologi siber dan komputasi kuantum ke dalam semua program studi, sehingga mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana menerapkan inovasi sektoral dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” tegas Ganjar.
Sebagai informasi tambahan, Presiden Jokowi memberikan dukungan yang kuat terhadap rencana transformasi ekonomi Indonesia menjadi ekonomi hijau. Hal ini sejalan dengan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia yang mencapai 418 giga watt, meliputi sumber daya seperti energi air, panas bumi, dan tenaga surya.
Ganjar sendiri, selama dua periode kepemimpinannya di Jateng, telah menerapkan konsep ekonomi sirkular dan memaksimalkan pemanfaatan EBT. Salah satu tindakan yang diambil adalah pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Lebih lanjut, Ganjar telah menginisiasi proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) di Banjaran dan Logawa, Kabupaten Banyumas. PLTM ini, dengan kapasitas mencapai 16.757.000 Kwh, berdiri di atas lahan seluas 28.000 m2.
Ganjar juga turut mendorong pendirian 2.353 Desa Mandiri Energi (DME), menjadikan Jawa Tengah sebagai contoh dalam pengembangan EBT. Jumlah desa tersebut mencakup 2.167 desa mandiri energi inisiatif, 160 desa mandiri energi berkembang, dan 26 desa mandiri energi mapan, tersebar di 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
What's Your Reaction?






