Arah Kebijakan Pangan Indonesia Sejalan dengan ASEAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa kebijakan pembangunan ketahanan pangan di Indonesia ditujukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

"Untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang bisa menyebabkan fluktuasi harga pangan, peningkatan produktivitas dan kedaulatan pangan serta stabilitas harga menjadi sangat penting," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI yang membahas Tanggapan Pemerintah terhadap Pemandangan Umum Fraksi atas Rancangan Undang-Undang APBN 2024 beserta Nota Keuangan, di Jakarta, pada Selasa (29/8).
Sejalan dengan itu, Menkeu menjelaskan bahwa pengembangan ketahanan pangan difokuskan pada memastikan akses terhadap pangan dan menjaga stabilitas harga melalui beberapa strategi, termasuk meningkatkan produksi dalam negeri, melindungi usaha pertanian, dan mempercepat pembangunan serta rehabilitasi infrastruktur pangan.
Selain itu, juga melalui pengembangan Kawasan Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan) dan penguatan cadangan pangan nasional. Pemerintah berkomitmen menjaga ketahanan pangan ke depan.
Komitmen ini tercermin dalam anggaran ketahanan pangan dalam RAPBN 2024, yang dianggarkan sebesar Rp108,8 triliun.
Dana tersebut akan dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp89,6 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp19,2 triliun.
Sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia, ASEAN juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama di sektor keuangan guna meningkatkan ketahanan pangan di kawasan, baik dalam skala regional maupun global.
Komitmen ini diungkapkan dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) di Jakarta pada Jumat (25/8/2023).
Penguatan kolaborasi ini akan diwujudkan melalui mekanisme keuangan ASEAN serta badan-badan sektoral lainnya di dalam ASEAN.
Melalui kerjasama lintas sektor ini, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kebijakan yang dapat mengurangi tantangan terhadap ketahanan pangan, meningkatkan ketersediaan dan akses makanan sehat secara merata.
Selain itu, upaya ini juga melibatkan peningkatan akses pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah serta petani kecil, serta memperkuat fasilitas perdagangan guna mendorong ketahanan pangan.
What's Your Reaction?






